Bahaya Mencium Dan Menghirup Bau Cat bagi Kesehatan
Ketika memilih cat untuk rumah, sering kali mempertimbangkan faktor warna dan harga. Padahal, ada bahaya di balik kandungan pada cat. Sembarang memilih cat dinding berarti sama juga mengundang penyakit datang.
BAU CATAKIBAT THINNER
1/3/20195 min read


Sembarang memilih cat dinding berarti sama dengan mengundang penyakit. Ketika memilih cat untuk rumah, kebanyakan orang yang di prioritaskan adalah pemilihan warna dan harga. Factor lainnya kerap di abaikan. Padahal ada bahaya yang harus di khawatirkan dalam kandungan cat seperti bau cat yang dapat menimbulkan berbagai masalah Kesehatan. Zat kimia yang berasal dari cat dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius, baik bagi orang yang melakukan pengecatan maupun orang yang akan tinggal di rumah atau ruangan tersebut. Mengingat Sebagian aktivitas keluarga terkonsetrasi di rumah. Apalagi bagi keluarga yang telah memiliki bayi atau anak. Hampir semua waktunya dihabiskan di rumah dan sangat sensitive terhadap zat – zat berbahaya penyebab gangguan penyakit seperti volatile organic compounds (VOC). Ini adalah kom[onen organic yang sangat mudah menguap pada tekanan dan temperature tertentu sehingga menyebabkan lingkukan udara di sekitar menjadi beracun. Beberapa contoh VOC antara lain Benzene, Formalin, Bensin, Pelarut seperti Toluene dan Xylene, Styeren dan Perchloroetylene.
Konsentrasi VOC lebih tinggi di dalam ruangan hingga mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan di luar ruangan akibat akumulasi VOC di dalam ruangan. Bukan hanya membahayakan manusia tetapi juga membahayakan lingkungan. Dampaknya akan merasa pusing atau mata perih Ketika masuk kedalam ruangan yang baru saja di cat., akibat pengeluaran VOC. Saat cat dinding tersebut mengering, zat – zat kimia akan menguap ke udara dan saat itulah sang decorator dapat menghirup bau cat yang beracun.
Lalu apa saja bahayanya jika kita menghirup bau cat yang mengandung larutan tersebut?
Gangguan pernapasan.
Bahaya menghirup bau cat yang pertama adalah terjadinya gangguan pernapasan. Bau cat yang cukup menyengat itu dihasilkan oleh VOC. VOC membuat cat lebih mudah kering ketika diaplikasikan di dinding. Saat cat mengering, VOC menguap ke udara dan jika terhirup akan membuat pernapasan terganggu. Kondisi tersebut akan semakin parah apabila bau cat dihirup oleh orang – orang yang memiliki gangguan pernapasan.
Pusing
Selain ganggua pada sistem pernapasan, bahaya lain yang di timbulkan akibat menghirup bau cat adalah pusing. Jika komponen VOC yang ada di udara terhirup, maka ini menyebabkan kada oksigen yang terhirup akan rendah. Akibatnya, suplai oksigen ke otak juga akan menurun. Kondisi itulah yang menyebabkan kepala menjadi pusing.
Mata Perih
Komponen VOC yang ada di udara juga bisa menyebabkan mata perih. Meskipun tidak terlihat, udara yang ada di sekitar tempat mengecat mengandung partikel VOC. Biasanya, mata juga akan terasa perih karena iritasi yang ditimbulkan oleh VOC tersebut. Maka jangan heran jika orang – orang yang melakukan pengecatan tembok, kayu dan lainnya biasanya menggunakan kaca mata untuk melindungi kornea mata.
Iritasi pada kulit
VOC yang menguap di udara juga bisa menyebabkan iritasi kulit. Kondisi semacam itu juga akan berdampak langsung pada orang – orang yang memiliki kulit sensitif dan memiliki reaksi alergi terhadap berbagai bahan kmia yang terkandung di dalam cat. Iritasi pada kulit uga bisa semakin parah apabila cat mengenai langsung pada permukaan kulit. Kandungan senyawa kimia yang ada pada cat bisa di serap oleh pori – pori kulit dan menyebabkan berbagai komplikasi.
Kanker
Dalam jangak panjang, bau cat yang terhirup juga bisa menyebabkan perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Kemunculan sel kanker di dalam tubuh tidak hanya disebabkan oleh partiker cat yang terhirup, tetapi juga disebabkan oleh menempelnya cat di kulit. ketika cat menempel, partikerl – partikel dan bahan kimia pada cat akan menyerap melalui pori – pori kulit dan menyebabkan komplikasi.
Kerusakan fungsi hati
Selain menyebabkan perkembangan sel kanker, partikerl cat yang terhirup atau masuk ke dalam tubuh melalui pori – pori kulit juga bisa menyebabkan kerusakan hati. Partikel VOC yang masuk ke dalam tubuh akan mengikuti aliran darah dan dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kera hati semakin berat. Jika terjadi terus menerus tentu kondisi tersebut akan memicu kerusakan fungsi hati.
Kerusakan saraf
Partikel – Partkel kimia pada cat juga bisa menyebabkan kerusakan saraf. Azat kimia yang paling mungkin menyebabkan kerusakan saraf tersebut adalah pigment. Pigment merupakan zat kimia yang berguna sebagai zat pewarna dan uga berguna menciptakan daya tutup pada cat. Contoh pigment cat yang paling sering digunakan pada cat adalah lead chromate yang sering digunakan untuk memberi warna hijau, kuning, dan merah pada cat. Jika mengenai kulit atau terhirup. zat kimia tersebut bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf.
Penyakit Ginjal
Meskipun tergolong jarang, partikel zat kimia dalam cat juga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Hal tersebut terjadi karena beberapa jenis cat mengandung bahan berbahaya seperti timbal dan merkuri. Kandungan timbal di dalam cat biasanya sangat tinggi terutama pada cat yang berwarna kuning dan oranye. Penambahan bahan timbal tersebut biasanya berlaku pada cat minyak. Dampak bahaya keracunan timbal bagi kesehatan tubuh manusia bisa beraneka ragam. Sementara itu, beberapa jenis cat juga mengandung merkuri. Merkuri berguna untuk mencegah munculnya jamur ketika cat diaplikasikan di tembok atau benda lainnya. Merkuri merupakan bahan logam berat yang sangat berbahaya apabila terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Bahaya merkuri akan ikut menintai bagi orang yang terlalu sering menghirup bau cat.
Keguguran
Selain beberapa bahaya yang telah di sebabkan diatas, bau cat juga bisa berdampak buruk bagi ibu hamil, yakni meningkatkan resiko keguguran. Berbagai bahan kimia pada cat, seperti VOC timbal dan merkuri bisa menyebabkan kerusakan sistem sara pada janin dan yang paling parah akan menyebabkan keguguran.
Cara Meminimalkan Efek Bau Cat bagi Ibu Hamil
Tingkat toksisitas cat umumnya tergantung pada bahan kimia yang digunakan dan seberapa banyak jumlah paparannya. Semakin lama waktu berada di ruangan yang sedang dicat dan semakin banyak paparannya, maka akan semakin besar juga dampak buruk yang bisa terjadi.
Oleh karena itu, Bumil dianjurkan meminimalkan paparan cat demi menghindari kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan dan komplikasi kehamilan yang tidak diinginkan.
Berikut adalah beberapa cara untuk meminimalkan risiko bau cat bagi ibu hamil:
Jangan makan atau minum dalam ruangan yang sedang dicat.
Pastikan ruangan tempat Bumil beraktivitas memiliki ventilasi yang baik.
Buka jendela ruangan yang sedang dicat agar Bumil tidak terlalu banyak menghirup bau cat. Gunakan kipas angin bila dibutuhkan.
Pilih cat berbahan dasar air dengan label “tanpa VOC (volatile organic compounds)”, yakni senyawa organik yang mudah menguap.
Hindari penggunaan cat lateks yang berbasis minyak, serta cat yang mengandung timbal dan merkuri. Hindari juga penggunaan cat semprot.
Hindari ruangan yang baru dicat dan tunggu sampai bau cat hilang atau benar-benar kering (setidaknya 2 hari setelah dicat).
Jika Bumil bekerja dalam lingkungan yang mengharuskan berhubungan dengan cat, sebaiknya alihkan tugas tersebut kepada orang lain atau minta atasan Bumil untuk mengalihkan Bumil ke tugas lain yang lebih aman.
Itulah bahaya bau cat bagi ibu hamil yang perlu diketahui. Meski belum dapat ditentukan seberapa banyak paparan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, ada baiknya Bumil tidak melakukan aktivitas mengecat demi menghindari risiko terhadap buah hati di dalam kandungan.
Jika Bumil merasa sakit kepala, mual, dan pusing karena menghirup bau cat dan gejala tersebut berlanjut setelah beberapa waktu, sebaiknya Bumil beronsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
dan untuk mencegah paparan terhadap zat - zat berbahaya yang terdapat dalam bau cat. Berikut ini beberapa kiat agar terhindar dari bahaya menghirup bau cat:
Ikuti petunjuk penggunaan pada label.
Buka semua jendela dan pintu ketika sedang mengecat kamar atau ruangan di dalam rumah.
Pasang kipas di depan jendela mengarah ke luar ruangan sehingga dapat meniup bau cat yang berbahaya ke luar ruangan, bukan ke dalam ruangan. Nyalakan kipas hingga dua hari setelah mengecat dinding atau sampai cat mengering.
Jika Anda mengecat dinding luar rumah menggunakan cat dinding berbasis minyak, pastikan tidak ada aliran udara yang meniup udara luar ke dalam rumah.
Buang segera kaleng tempat cat yang sudah tidak digunakan. Udara dapat bocor meskipun kaleng tertutup. Pastikan untuk menyimpan kaleng cat jauh dari jangkauan anak-anak dan berada di area dengan ventilasi udara yang baik.
Jika merasakan salah satu gejala akibat menghirup bau cat, pindah sementara dari rumah hingga kegiatan mengecat rumah selesai.