Ciri - Ciri dan Penyebab Anemia

Suatu organ tubuh yang tidak dapat mencukupi oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah Lelah. Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka Panjang dengan tingkat keparahan ringan sampai berat.

ANEMIA

2/8/20195 min read

Apa itu Anemia ?

Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari jumlah normal. Sel darah merah adalah sel darah yang bertanggung jawab untuk mengirimkan oksigen dari paru – paru ke seluruh tubuh. Ketika sel darah merah dalam tubuh sedikit dan mengalami gangguan, maka tubuh tidak dapat menerima oksigen dengan cukup. Anemia merupakan gangguan darah atau kelainan hematologi yang terjadi Ketika kadar hemoglobin berada di bawah normal.

Perbedaan Penyebab Anemia dan Darah Rendah
  1. Anemia
    Penyebabnya: Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (zat merah darah) dalam tubuh berada di bawah kisaran normal. Penyebabnya bervariasi, mulai dari kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, atau asam folat dalam makanan yang dikonsumsi, hingga riwayat medis seperti autoimun, kelainan genetik, obat-obatan atau kehilangan banyak darah.

    Dampaknya: Dalam sistem peredaran darah kita, sel darah merah berperan penting membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah mengandung protein khusus yang disebut hemoglobin untuk mengangkut oksigen tersebut. Namun, ketika anemia, maka kadar hemoglobin menjadi di bawah normal, dan akibatnya, kapasitas darah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh juga ikut berkurang.

  2. Darah Rendah
    Penyebabnya: Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab umumnya adalah kurang nutrisi dari makanan serta kondisi medis seperti kehamilan, gangguan jantung dan katup jantung, penyakit terkait hormon, dehidrasi, kehilangan banyak darah, infeksi berat, serta reaksi alergi yang parah.

    Dampaknya: Banyak orang dengan tekanan darah rendah tidak memiliki tanda-tanda atau efek samping. Namun, penderitanya juga bisa merasakan pusing dan pingsan. Bagi sebagian orang, tekanan darah rendah bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan yang melatarbelakanginya, terutama apabila tekanan darah turun mendadak.

Jenis Anemia

Penentuan jenis anemia digolongkan berdasarkan jenis penyebabnya diantaranya:

Berdasarkan permasalahan asupan nutrisi

  • Anemia pernisiosa: Salah satu penyebabnya karena kekurangan vitamin B12. Terjadi karena kondisi autoimun yang mencegah tubuh menyerap vitamin B12.

  • Anemia defisiensi besi: Terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin. Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang memungkinkan membawa oksigen ke seluruh tubuh.

  • Anemia megaloblastik: Terjadi karena defisiensi vitamin yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin B12 dan/atau vitamin B9 (folat).

Berdasarkan adanya kerusakan genetik

  • Anemia sel sabit: Bentuk sel darah merah seperti sel sabit yang kaku dan lengket sehingga dapat menghalangi aliran darah.

  • Anemia Fanconi: Adanya kelainan darah yang langka.

  • Anemia Diamond-Blackfan: Kelainan bawaan ini membuat sumsum tulang tidak memproduksi sel darah merah dengan baik.

Berdasarkan adanya kelainan sel darah merah

  • Anemia hemolitik: Keadaan sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari biasanya.

  • Anemia aplastik: Terjadi ketika sel induk di sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah merah dengan cukup.

  • Anemia hemolitik autoimun: Kondisi ketika sistem kekebalan menyerang sel darah merah.

  • Anemia sideroblastik: Terjadi karena tidak memiliki sel darah merah yang cukup dan terlalu banyak zat besi dalam tubuh.

  • Anemia makrositik: Sumsum tulang membuat sel darah merah yang besar.

  • Anemia mikrositik: Terjadi ketika sel darah merah tidak memiliki hemoglobin yang cukup sehingga ukuran sel darah merah lebih kecil dari biasanya.

  • Anemia normositik: Sel darah merah lebih sedikit dari biasanya dan tidak memiliki jumlah hemoglobin yang normal.

Penyebab Anemia

Adapun kemungkinan penyebab anemia meliputi:

  • Konsumsi obat-obatan tertentu.

  • Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah akibat masalah kekebalan tubuh.

  • Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau kolitis ulserativa.

  • Terjadi bentuk abnormal sel darah merah, seperti thalasemia atau bentuk sel sabit yang bersifat turunan.

  • Sedang hamil.

  • Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, dan multiple myeloma.

Gejala Anemia

Gejala yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan. Beberapa gejala lainnya yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Selalu merasa mudah marah.

  • Sakit kepala.

  • Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.

  • Sembelit.

Jika terjadi dengan tingkat parah, maka akan muncul kondisi seperti berikut ini apabila penyakit berkembang semakin parah:

  • Warna biru hingga putih pada mata.

  • Kuku menjadi rapuh.

  • Muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (kondisi ini terkenal dengan istilah “pica”).

  • Pusing ketika berdiri.

  • Warna kulit pucat.

  • Sesak napas.

  • Lidah terasa sakit.

Diagnosis Anemia

Berikut adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang umum dilakukan diantaranya:

  1. Tes darah

Tes darah bertujuan untuk mengukur jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam darah. Dokter juga dapat memeriksa kadar hemoglobin dalam darah, yaitu protein yang terdapat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kadar hemoglobin rendah, ini dapat menunjukkan adanya anemia.

  1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda fisik dari anemia, seperti kulit pucat, lidah merah dan mengembang, detak jantung cepat, dan suara napas yang berbeda.

  1. Tes sumsum tulang

Tes sumsum tulang terjadi apabila penegakan diagnosis oleh dokter bersifat dominan. Prosedur pemeriksaannya melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang dari tulang belakang atau pinggul untuk dianalisis.

Ciri-Ciri Anemia

Berikut ini merupakan daftar gejala anemia yang tidak boleh kamu lewatkan. Bisa jadi, tanda-tanda ini ada padamu atau orang terdekat.

  • Kelelahan: Ciri-ciri anemia yang pertama adalah kelelahan. Sebabnya, kekurangan hemoglobin mengakibatkan kurangnya oksigen yang mencapai jaringan dan otot tubuh, sehingga menghilangkan energi. Akhirnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa lebih banyak darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh, sehingga bisa membuatmu merasa lelah.

  • Napas pendek: Apakah napasmu sering tersengal-sengal terutama saat melakukan aktivitas yang tidak terlalu berat? Kalau iya, bisa jadi kamu memiliki anemia. Saat kadar oksigen ke seluruh tubuh tidak lancar, otot juga terkena imbasnya. Otot tubuh tidak akan menerima cukup oksigen untuk melakukan aktivitas normal, seperti berjalan kaki, menaiki tangga apalagi berolahraga.

  • Wajah pucat: Orang yang kekurangan zat besi bisa jadi memiliki kulit dan kelopak mata bagian bawah yang lebih pucat dari biasanya. Penyebabnya karena hemoglobin dalam sel darah merah memberi warna merah pada darah, sehingga juga akan mengurangi warna pada kulit dan membuatnya terlihat pucat.

  • Sakit kepala: Meskipun sakit kepala bisa disebabkan oleh berbagai hal, sakit kepala yang terjadi secara berulang bisa jadi merupakan tanda kekurangan zat besi. Ciri-ciri ini sering terjadi pada penderita anemia yang kekurangan zat besi, khususnya pada wanita yang sedang dalam masa menstruasi.

  • Kulit dan rambut kering: Kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai gejala anemia pada tubuh, termasuk pada kulit dan rambut. Perhatikan apakah kondisi rambut dan kulit menunjukkan tanda-tanda seperti kering atau rusak. Penyebabnya adalah karena rendahnya hemoglobin dapat mengurangi ketersediaan oksigen untuk sel-sel yang meregenerasi rambut dan kulit.

  • Pikiran kacau balau: Selain ciri-ciri anemia di atas, kurang darah juga bisa mempengaruhi suasana hati atau mood kita sehari-hari. Yup, orang dewasa yang menderita anemia biasanya juga merasa lebih mudah mengalami depresi, terutama pada ibu hamil.

Cara Mengatasi Anemia dan Darah Rendah

Apapun gejala yang kamu alami saat ini, baik kurang darah maupun darah rendah harus segera diatasi. Setelah mengetahui perbedaan dari ciri-ciri anemia dan darah rendah, kini kamu harus mengetahui cara untuk menanggulanginya. Berikut ini tipsnya.

  1. Anemia. kita dapat mencukupi semua nutrisi dari makanan sehari-hari. Namun, ketika seseorang mengalami anemia, maka asupan zat besinya akan terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu disarankan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi sebanyak 100 mg:

    • Untuk anak (12 tahun) dan dewasa, disarankan mengonsumsi 1-3 tablet sehari selama 3-5 bulan sampai Hb normal, selanjutnya diteruskan 1 tablet sehari.

    • Sedangkan, untuk ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 2-3 tablet sehari sampai Hb normal, selanjutnya diteruskan 1 tablet sehari sampai akhir masa kehamilan.

  2. Darah rendah. juga bisa menyarankanmu untuk menangani hipotensi atau darah rendah dengan mengenali gejalanya, misalnya seperti mengubah pola makan, mengurangi minuman alkohol(3), minum lebih banyak air dan garam, serta jika diperlukan dokter dapat memberikanmu resep obat dan bahkan transfusi darah.