Gagal Ginjal Kronis (Chronic Renal Failure) Stadium Akhir
Penyakit Ginjal Kronis atau yang lebih di kenal masyarakat dengan istilah Gagal Ginjal Kronis adalah Kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Indonedisa renal registry mendefinisikan gagal ginal kronis sebagai kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan
GAGAL GINJAL KRONIS
http://www.alodokter.com/mengenal-seluk-beluk-transplantasi-ginjal
9/2/201712 min read


Status Gagal Ginjal Kronis berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir (end stage renal disease/ESRD) ketika ginjal tidak lagi berfungsi. Pada stadium ini biasanya telah terjadi penumpukan limbah tubuh, cairan dan elektronik yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (dialisi/cuci darah) atau transplantasi darah.
Biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya hingga mencapai stadium lanjut. GGK biasanya terdeteksi pada stadium dini ketika dilakukan pemeriksaan darah atau urine.
GGK Stadium lanjut umumnya mengalamai gejala sesak napas, mual, kelelahan, mengalami pembengkakan berisiko tinggi mengidap penyakit ginjal kronis, yang bersiko tinggi antara lain jika memiliki tekanan darah tinggi, mengidap diabetes dan memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit ginjal kronis.
Fungsi Ginjal dan Penyebab Gagal Ginjal Kronis
Ginjal Terletak di bawah tulang rusuk. Bentuknya menyerupai sepasang kacang di kedua sisi tubuh. Ginjal berfungsi menyarin limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum di buang melalui cairan urine. Ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tidak kalah penting yaitu :
Mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar bekerja dengan baik.
Membantu mengatur tekanan darah
Memproduksi zat sejenis vitamin D yang menjaga kesehatan tulang
Mmeproduksi hormon glikoprotein disebut erythropoietin yang membantu merangsang produksi sel – sel darah merah
Beberapa kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi menjadi beberapa penyebab terjadinya gagal ginjal kronis. Dalam jangka panjang, kondisi – kondisi ini menyebabkan kerusakan pada ginjal sehingga fungsi ginjal menurun.
Sebelum sampai ketaraf cuci darah secara teratur/ rutin, seringkali pasien dan keluarga telah melakukan banyak upaya, perjuangan dan pengorbanan, dari sisi waktu, tenaga maupun biaya seja munculnya gejala/ keluhan hingga HD rutin. Dari segi pendanaan, HD rutin bisa sangat menyedot cadangan dana keluarga ( bila tidak ditanggug asuransi) sampai – sampai banyak diantarnya mencapai kondisi keuangan kritis sampai hutang pinjam, yang tadinya mungkin keluarga tergolong mampu. Mengapa sampai demikian?
Mengapa sampai demikian? Hal ini disebabkan karakteristik penyakit ini dengan tingkat progresivitas penurunan fungsi ginjal yang berbeda – beda, yaitu dapat berkembang cepat atau lambat. Bila ada keluhan hingga timbul episode sejak tidak ada keluhan hingga timbul keluhan ringan sampai berat memerlukan waktu beberapa bulan saja. Sedangkan pada yang progresivitasnya lambat, maka pasien akan mengalami episode yang panjang (beberapa tahun atau beberapa puluh tahun) sejak tidakada keluhan – keluhan ringan yang kemudian menjadi keluhan berat.
Bila beruntung penyakit ini kadang terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan rutin atau dengan mudah di deteksi oleh dokter yang telah berpengalaman. Namun pada kebanykan kasus, sebelum penyakitnya terdeteksi sehingga diputuskan sesorang pasin harus menjalani HD rutin biasanya dia sudah berulang kali masuk keluar klinik / dokter praktek atau mungkin telah mencoba pengobatan tradisional, tentunya disertai dengan bermacam pemeriksaan laboratorium dan dibumbui pula dengan berbagai jenis obat – obatan atau diet. Pada stadium ini ginjal sudah tidak mampu lagi beradaptasi/ mengkompensasi fungsi – fungsi yang seharusnya diemban oleh ginjal yang sangat dibutuhkan tubuh sehingga untuk menggantikan fungsinya yang disebut terapi pengganti ginjal atau renal replacement therapy. Terapi pengganti ginjal bisa dengan metode dialysis atau metode dialysis atau metode transpantasi (cangkoko) ginjal. Metode dialysis ada 2 jenis yaitu : metode cuci darah (haemodialysis) dan cuci perut (peritoneal dialysis).
Penyebab Gagal Ginjal Kronik
Penyebab GGK dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
Penyebab Pre-renal : berupa gangguan aliran darah kearah ginjal sehingga ginjal kekurangan suplai darah, misalnya : Volume darah berkurang karena dehidrasi berat atau kehilangan darah dalam jumah besar, berkurangnya daya pompa jantung, adanya sumbatan/ hambatan aliran darah pada arteri besar yang kearah ginjal, dsb.
Penyebab Renal : berupa gangguan / kerusakan yang mengenai jaringan ginjal sendiri, misal : kerusakan akbat penyakit diabetes mellitus (diabetic nephropahy), hipertensi (hypertensive neprhropathy), penyakit system kekebalan tubuhseperti SLE (systemic Lupus Erythematosus) peradangan, kerancunan obat, kista dalam ginjal, berbagai gangguan aliran darah di dalam ginjal
Apakah Gagal Ginjal Kronik (CRF)?
Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal di bawah batas normal. Bila Anda menderita gagal ginjal kronis, itu artinya ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak mampu mengontrol jumlah air dalam tubuh, juga kadar garam dan kalsium dalam darah. Zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna akan tetap tinggal dalam tubuh dan membahayakan kondisi pasien.
Gagal ginjal kronis biasanya terjadi tiba-tiba dan pertumbuhannya lambat laun. Penyakit ini berlangsung lambat dan biasanya tidak muncul hingga pasien menunjukkan gejala parah dan membahayakan kesehatannya.
Secara definisi, terdapat beberapa perbedaan diantara para ahli/pakar dalam menuliskan definisi penyakit ini. Ruang lingkup dan definisikan bisa berbeda, ada yang mendefinisikan berdasarkan pada apa yang terjadi pada ginjal dan tubuh manusa, atau merupajan gabungan dari satu atau dua komponen tersebut. Semuanya itu tidak salah karena para ahili (dokter) di seluruh dunia sudah sepakat tentang mekanisme terjadinya penyakit ini, hanya cara pengukapannya saja yang berbeda – beda.


Apakah Gagal Ginjal Kronik Stadium Terminal?
Banyak ahli menyebutkan adanya 5 tingkatan (stadium) dalam gagal ginjal kronik yang didasarkan pada banyaknya fungsi ginjal tersisa. Disebut gagal ginjal kronik stadium terminal bila fungsi ginal sudah dibawah 10-15% dan tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian obat – obatan atau diet. Pada stadium ini ginjal sudah tidak mampu lagi beradaptasi/ mengkompensasi fungsi – fungsi yang seharusnya diemban oleh ginjal yang sangat dibutuhkan tubuh sehingga memerulukan suatu terapi atau penanganan untuk menggantikan fungsinya yang disebut terapi penganti ginjal atau renal replacement therapu. Terapi Pengganti ginjal bisa dengan metode dialysis atau metode transpantasi (Cangkok) ginjal. Metode Dialysis ada 2 Jenis yaitu :
Metode Cuci Darah (Haemodialysis atau disingkat HD)
Haemodialysis atau cuci darah terbukti sangat bermanfaat dalam memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal terminal. HD juga dapat dipakai untuk tujuan mempersiapkan pasien menuju transplantasi (Cangkok) ginjal apabila memungkinkan.
Dalam suatu proses Haemodialysis, darah pasien dipompa oleh mesin HD ke dalam kompartemen darah pada Dialyzer. Dialyzer mengandung ribuan serat (fiber) sintesis yang berlubang kecil dibagian tengahnya. Darah mengalir di dalam lubang serat sementara cairan dialysis mengalir diluar serat, sedangkan dinding serat bertindak sebagai mebran semipermeabel yang berfungsi untuk pertukaran zat dan proses ultrafiltrasi. proses ultrafiltrasi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan tekanan hidrostatik melintas membrane dialyzer melalui penerapa tekanan negative kedalam kompartemen dialisat yang menyebabkan air dan zat – zat terlarut berpindah dari darah ke tekanan negative ke dalam kompartemen dialisat yang menyebabkan air dan zat – zat terlarut berpindah dari darah ke dalam cairan dialisat. proses ultrafiltrasi dapat menyedot kelebihan cairan tubuh dan sampah – sampah sisa hasil metabolic.
Hal – hal penting lain yang perlu diketahui seputar Hemodialisis :
HD harus dilakukan teratur setiap 2-3 hari sekali
HD tidak dapat dilakukan pada pasien yang tidak kooperatif dan pasien dengan hemodinamik system sirkulasi yang tidak stabil, misal tekanan darah mudah turun tiba – tiba ke level yang berbahaya selama proses HD.
HD tidak dapat menggantikan fungsi endokrin ginjal seperti : fungsi ginjal sebagai organ pembentuk berbagai substansi dan hormon diantaranya : erythropoietin (hormone yang mengatur pembentukan sel darah merah). Oleh karena itu pasien CRF stadium akhir akan mengalami anemia berat (kurang darah) dimana HB turun hingga dibawah 10 g/dl walaupun sudah melakukan HD teratur.
Efek samping Hemodialisis yang dapat terjadi antara lain :
Sakit punggung
Nyeri dada
Sakit kepala
Hipotensi
Gatal di kulit
Rasa kram dikaki
Demam dan mengigil
Komplikasi berat yang jarang terjadi seperti : reaksi alergi akut, banyak sel – sel darh merah pecah, adanya gelembung udara yang menyumbat pembuluh darah, kadar oksigen yang rendah dalam darah (hipoksemia)
Komplikasi jangka panjang seperti : anemia, infeksi, denyut jantung tidak teratur, penyakit jantung koroner, gizi kurang, kekurangan mineral tulang, kekurangan vitamin dan mineral.
Cuci perut (Peritoneal Dialysis, disingkat PD).
Peritoneal Dialysis merupakan proses dialysis yang berlangsung di dalam rongga perut. Cairan dialysis dimasukan kedalam rongga perut melalui suatu kateter two way (disebut tenckhoff catheter) yang lembut, untuk kemudian di diamkan beberapa waktu. Antara darah dengan cairan dialysis dibatasi oleh membrane peritoneum yang berfungsi sebagai media pertukaran zat. Ketika cairan dialisat berada di dalam rongga peritoneum maka terjadi pertukaran zat – zat, yang berguna akan terserap kedalam darah dan yang tidak berguna serta kelebihan air akan terserap kedalam cairan dialisat melalui proses ultrafiltrasi. Ketika klep kateter pengeluaran dibukam maka cairan dialysis meninggalkan tubuh dengan membawa serta limbah ditambah ekstra cairan yang tadi diserap dari dalam darah pasien.
Membrane peritoneum adalah sesuatu membrane (selaput) semi permeable tipis yang melapisi dinding perut bagian dalam serta melapisi juga organ – organ di dalam rongga perut.Selaput peritoneum banyak mengandung pembuluh darah yang berasal dan mengalir kedalam system sirkulasi sehingga difungsikan sebagai media ultrafiltrasi antara darah dan cairan dialisat.
Cairan Dialisat yang tersedia memliki konsentrasi yang beragam yang dapat dipilih terganting keperluan. Dokter akan memilihkan cairan dialisar dengan konsentrasi yang tepatr bagi pasiennya. Bila pasien masih mengalami kelebihan volume cairan di dalam sirkulasi darahnya, maka digunakan cairan dengan konsentrasi yang lebih tinggi agar kelebihan cairan berpindah kedalam cairan dialisat.
Peritoneal Dialisis harus dilakukan setiap hari dan cairan dialisat harus senantiasa berada di rongga perut agar terjadi pembersihan darah secara adekuat. ada 2 metode peritoneal dialisis yaitu :Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD) peritoneal dialisis yang dilakukan sementara pasien aktif melakukan aktifitas sehari – hari. CAPD dilakukan 3-6 hari kali perhari dengan jumlah cairan dialisat sebanyak 2 liter setiap satu putaran, lamanya cairn dialisat bearada di dalam rongga peritonium 4-6 jam.
Contibous Cyclic Peritoneal Dialisis (CCPD) atau Peritoneal Dialis otomatis. CCPD dilakukan dengan memakai bantuan mesin sewaktu pasien sedang tidur. Mesin secara otomatis akan melakukan penukaran cairan dialisar sebanyak 4-8 kali pada malam hari selama 8-12 jam ketika pasien sedang tidur.
Keuntungan menggunakan Peritoneal Dialisis :
Pasien diajar mandiri dalam melakuka dialisis sehingga lebih percaya diri
waktu lebih bebas dapat dilakukan di rumah atau tempay kerja
proses dilaisis lebih lembut tidak terjadi lonajakan – lonjakan penurunan tekanan darah yang drastis seperti pada hemodiliasis sehingga lebih cocok bagi pasien dengan ganguan fungsi jantung.
tahan lama asalkan dilakukan dengan benar sesuai petunjuk dan dilakukan dengan higienis.
Komplikasi PD yang mungkin timbul : Infeksi rongga peritoneum dapat meningkatkan kadar gula darah karena sebagian gula pada caian dialisar masuk kedalam darah dan kekurangan vitamin dan mineral.
Penyebab Gagal Ginjal Kronik
Penyebab gagal ginjal kronik dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
Penyebab pre-renal berupa gangguan aliran darah kearah ginjal sehingga ginjal kekurangan suplai darah, kurang oksigen dengan akibat lebih lanjut jaringan ginjal mengalami kerusakan, misalnya : volume darah berkutang karena dehidrasi berat atau kehilangan darah dalam jumlah besar, berkurangnya daya pompa jantung, adanya sumbattan/hambatan aliran darah pada arteri besar yang kearah ginjal, dsb.
Penyebab renal berupa gangguan atau kerusakan yang mengenai jaringan ginjal sendiri, misal nya kerusakan akibat penyakit diabetes melitus (diabetic nephropathy), hipertensi (hypertensive nephropathy), penyakit sistem kekebalan tubuh seperti SLE (System Lupus Erythematosus), peradangan, keracunan obat, kista dalam ginjal, berbagai gangguan aliran darah di dalamginjal yang merusak jaringan ginjal, dll.
Penyebab post renal berupa gangguan atau hambatan aliran keluar urin sehingga terjadi aliran balik urin kearah ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, misalnya akibat adanya sumbaran atau penyemporan pada salauran pengeluaran utin antara ginjal sampai ujung saluran kencing.
Fungsi Ginjal
Tugas yang diemban ginjal sangat banyak, kompleks dan saling memperngaruhi terhadap organ – organ tubuh lainnya. bila dikelompokkan, terdapat 3 fungsi utama ginjal yaitu :
Pengaturan lingkungan dalam (Internal Environment) adalah upaya ginjal untuk mempertahankan keadaan lingkungn dalam agar kondisinya selalu stabil (disebut juga extracellular homoeostasi). Dalam hal ini ginjal bertanggung jawab dalam pengaturan keseimbangan kebanyakan ion/elektrolit dalam cairan tubuh/, mengatur keseimbangan volume cairan dengan cara mengatur masuk keluarnya cairan dalam tubuh, menjaga keseimbangan asam basa darah.
Membuang kelebihan air dan produk akhir dari hasil metabolisme protein seperti : ureum, kalsium, fosfat, sulfat anorganik dan asam urat.
Menjalankan fungsi endokrin yaitu fungsi ginjal sebagai organ pembentuk berbagai substansi dan hormon diantaranya : erythropoietin (suatu hormon yang mengatur pembentukan sel darah merah), renin angiotensi aldosterone system = RAAS yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan) , bentuk aktif Vitamin D (Kalsitriol) yang mengatur penyerapan kalsium dari makanan untuk pembentukantulang dan metabolisme tubuh lainnya; serta prostaglandin (suatu jormon yang mempunyai banyak peran antara lain untuk pengaturan pengeretun dan pelebaran pembuluh darah, pembekuan darah, pengaturan pergeraka kalsium, pengaturan pertumbuhan sel, pengaturan rasa sakit, menurunkan tekanan bola mata, dll).
Gejala Gagal Ginjal Kronik Stadium Terminal
Sehubungan banyaknya fungsi yang di emban ginjal yang berpengaruh terhadap organ – organ tubuh lainnya, selain itu CRF mempunyai gradai dari ringan sampai berat tergantung seberapa besar kerusakan yang dialami ginjal, maka gejala – gejala gagal ginjal kronik bila di uraikan akan cukup banyak dan banyak penyakit atau penyebab lain yang juga memiliki gejala serupa.
Oleh karena itu bagi masyarakat awam, ada beberapa hekala dan pemeriksaaan yang dapat dijadikan pegangan/indikator telah terjadinya penurunan fungsi ginjal yang signifikan,yaitu :
Jumlah urine berukang atau tidak ada urin.
Pucat atau Anmia
mual, muntah dan tidak nafsu makan
Nafas berat, mudah sesak bila banyak minum atau melakukan pekerjaan berat
Rasa sangat lemah
Sering Cegukan
Rasa Gatal di kulit
Pemeriksaan Laboratorium yang penting.
Gejala Gagal Ginjal Kronis
Umumnya tubuh dapat menoleransi berkurangnya fungsi ginjal, bahkan dalam skala besar. Situasi ini membuat pengidap penyakit gagal ginjal kronis (GGK) tidak mearasa mengalami gejala apapun. Jika salah satu ginjal rusak, fungsi ginjal manusia masi tetap dapat terpenuhi hanya dengan satu ginjal lain. Fakta ini membuktikan bajwa manusia terlahir dengan kapasitas fungsi ginjal yang jauh lebih banyak dari yang sebenarnya dbutuhkan untuk bertaha hidup.
Penurunan awal fungsi ginjal yang tanpa gejala ini membuat pengidap GGK kerap tidak segera menyadari penyakitnya. Perubahan fungsi ginjal umumnya baru dapat terdekteksi dari pemeriksaan urin dan darah secara rutin. Pengidap penyakit ginjal yang telah terdiagnosis akan menjalanai pemeriksaan secara teratur untuk memantau fungsi ginjalnya. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tes darah dan urin. Terapi perawatan juga dilakukan untuk mencegah agar penyakit tidak berkembang.
Tes darah, urin dan pemantauan rutin ini juga berfungsi untuk mendeteksi jika ginjal mulai kehilangan fungsi dan mengarah kepada gagal ginjal. Gagal Ginjal menunjukan gejala sebagai berikut :
Lebih sering ingin buang air kecil terutama di malam hari
Kulit gatal
Adanya darah atau protein dalam urin yang ideteksi saat tes urin
Kram otot dan kejang otot
Kehilangan berat badan
Kehilangan nafsu makan
Cegukan
Kelelahan atau merasa lemah
Menurunnya ketajaman mental
Tekanan darah yang sulit dikendalikan
Penumpukan cairan yang mengakibatkan pembengkakan pada pergelangan kaki, atau tangan
Nyeri pada dada akibat cairan menumpukan di sekitar jantung
Sesak nafas
Mual dan Muntah
Gangguan tidur
Disfungsi ereksi pada pria
Pengobayan pada stadium awal penyakit ginjal kronis dapat mencegah timbulnya gejala – gejala diatas.
Kondisi atau penyakit tertentu yang memberikan tekanan pada ginjal menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ginjal. Tekanan terlebih yang dialirkan jantung melalui pembuluh darah besar maupun kecil dapat merusak oleh tekanan darahtinggi atau hipertensi dan diabetes.
Jika glukosa dalam darah terlalu tinggi, ini dapat memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa mereka melalui pola makan yang sehat dan mengonsumsi obat – obat antidiabetes sesuai aturan dari dokter.
Gagal Ginjal diperkirakan diderita sekitar 1-2 dari 5 pengidap diabetes tipe 1 sebelum umur mereka mencapai 50 tahun. hal ini jga terjadi pengidap diabetes tipe 2 yang 1 dari 3 diataranya juga mengalami tanda – tanda kerusakan ginjal.
Gangguan Ginjal pada pengidap Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah adalah besarnya tekanan yang dihasilkan jantung saat memompa darah ke pembuluh arteri dalam tiap denyut nadi. Tekanan darah kerap diasosiasikan dengan penyakit ginjal karena tekanan darah yang berlebihan dapat merusak organ tubuh.
Gangguan Ginjal pada pengidap Diabetes
Diabetes merupakan salah saru penyebab utama terhadap penyakit gagal ginjal kronis. Terdapat dua tipe utama diabetes.
Diabetes Tipe 1 adalah kondisi saat tubuh tidak atau sedikit
Diabetes tipe 2 adalah kondisi saat produksi indulin cukup, tapi tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif.
Insulin dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsi – fungsi berikut ini :
Mengatur kadar glukosa dalam darah
Membatasai agar glukosa tidak meningkat terlalu tinggi setelah makan
Menjaga agar kadar glukosa tidak terlalu rendah pada jeda antara waktu makan.
Jika glukosa dalam darah terllau tinggi, ini dapat mempengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring kotoran dalam darah dengan merusak sistem penyaringan ginjal. Maka itu sangat penting bagi penderita diabetes untuk menjaga tingkat glukosa mereka melalui pola makan yang sehat dan emngonsumsi obat – obat antidiabetes sesuai aturan dari dokter.
Transplantasi (Cangkok) Ginjal
Cangkok Ginjal adalah mencangkokkan ginjal sehat yang beasal dari manusia lain (donor) ketubuh pasien gagal ginjal terminal melalui suatu tindakan bedah (operasi)biasanya ginjal cangkokan di tempelkan disebelah bawah pada pembuluh darah yang sama dari ginjal lama uang sudah tidak berfungsi sedangkan ginjal lama dibiarkan ditempatnya. Kenyataan bahwa manusia dapat hidup dengan 1 ginjal membuat cangkok ginjal begitu populer sebagai upaya terakhir bagi penyembuhan gagal ginjal terminal, selain itu membua para calon pendonor ginjal bersedia menyumbangkan satu ginjalnya bagi orang lain yang memerlukan.
Setelah mendapatkan ginjal dari pendonor, akan dijalakan rangkaian tes untuk memastikan ginjal tersebut cocok dengan golongan darah dan jaringan tubuh anda. hal ini guna mencegah kemungkinan terjadinya penolakan tubuh terhadap ginjal tersebut. Disarankan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat bila sedang menunggu tersedianya ginjal yang cocok dengan melakukan aktivitas – aktivitas berikut :
Mengonsumsi obat – obatan dan makanan yang telah diajukan oleh dokter
Berhenti merokok,
Membatasi minuman berakohol
Berolahraga sesuai petunjuk dokter
Rutin berkonsultasi dengan tim medis.
Menjalani hidup sehat bisa membantu proses penyembuhan usai operasi. Sayangnya, transplantasi ginjal tidak bisa dikalikan jika anda memiliki penyakit mematikan seperti kanker, penyakit jantung, penyakit paru – paru atau sedang mengidap infeksi aktif.
Bagaimana Transplantasi Gagal Ginjal ?
Setelah mendapakan ginjal yang cocok anda bsisa langsing menjalankan operasi transplatasi. biasanya operasi memakan waktu sekitar tiga jam hingga empat jam . selama itu anda tidak akan sadarkan diri karena anda akan di bius total.
Tim medis akan memulai operasio dengan membuat sayarab lalu menempatkan ginjal baru di bagian bawah perut anda. jika ginjal lama anda menyebabkan komplikasi seperti baru ginjal, tekanan darah tinggi, atau infeksi, tim medis akan mengakat ginjal tersebut dari tubuh anda . jika tidak, ginjal tersebut akan tetap berada di tempatnya. Kemudian tim medis akan menyambungkan pembuluh darah dari ginjal baru ke pembuluh darah dibagian bawah perut dan menghubungkan urete dari ginjal baru ke kandung kemih.
Biasanya ginjal baru sudah bisa langsung menjalankan fungsinya seiring dengan mengalirnya darah ke organ tersebut. Namun oada beberapa kasus, mungkin ginjal memerlukan waktu yang lebih lama yang lebih lama untuk memproduksi urine. Selama itu, anda dapat melakukan cuci darah dan mengonsumsi obatan – obatan untuk membantu ginjal mengeluarkan kelebihan garam dan cairan dalam tubuh.
Apakah Metode Ini Berisiko?
Tiap Tindakan pembedahan pasti memilki risiko komplikasi. begitu pun transplantasi ginjal. berikut risiko komplikasi jangka pendek dan jangka panjang yang mungkin terjadi pada anda :
Risiko Komplikasi jangka pendek
Infeksi
Penyempitan arteri
Penggumpalan darah.
Tersumbatnya ureter atau saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
Kebocoran urine
Penolakan tubuh terhadap ginjal baru
Kematian, serangan jantung dan stroke
Risiko Komplikasi Jangka Panjang
Efek samping obat imunosupreson seperti jerawat, diare, sakit perut, peningkatan berat badan , gusi bengkak, osteoporosis, diabetes, hipertensi, kolestrol tinggi, rambut rontok parah atau pertumbuhan rambut yang berlebihan, melemahkan sistem imun, dan peningkatan risiko kanker.
jika usai menjalani transplantasi ginjal anda merasa sakit kepala, diare atau demam, segera huungi dokter.
Menjalani Hidup Dengan Satu Ginjal
Usai transplantasi harus mengonsumsi obat imunosupreson yang berfungsi mencegah tubuh menolak tubuh menolakginjal yang baru. Pengonsumsiannya bukan dalam hitunganhari, minggu atau bulan, tapi seumur hidup.
Pada minggu – minggu pertama setelah operasi, diharuskan untuk mengontrol kesehatan secara rutin ke rumah sakit, mungkin dua hingga tiga kali dalam seminggu. Setelahnya kuantitas kunjungan akan mulai berkurang menjadi dua atau tiga bulan sekali dengan catatam jika tidak memiliki gangguan kesehatan serius usai transplantasi.
Risiko terkena kanker, khususnya kanker kulit, meningkat usai transplatasi. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengecek kondisi kulit dan bagian tubuh lainnya secara berkala guna memeriksa benih – benih kanker kulit dan jenis kanker lainnya.
Selain hal di atas diharuskan untuk menjalani gaya hidup sehat karena kini hanya ada satu ginjal yang berfungsi engan baik di tubuh. Berikut hal -hal yang perlu di lakukan usai menjalani transplatasi ginjal :
Ubah Pola makan. kebanyakan orang masih bisa mengonsumsi beragam jenis makanan usai transpalati ginjal. Tapi ada kemungkinan disarankan untuk menghindari beberapa jenis makanan selama minggu – minggu pertama mengonsumsi obat imunosupreson dengan dosis tinggi.
Rutin berolahraga. setelah kondisi fisik dinyatakan telah pulih disarankan untuk rutin berolahraga. setidaknya meluangkan waktu untuk latihan aerobik setia minggunya.
Berhenti Merokok. Orang yang memiliki dua ginjal sehat saja dilarang merokok, apalagi yang hanya punya satu ginjal. Jadi anda sangat disarankan untuk berhenti mengisap gulingan tembakau ini karena merokok bisa mengurangi daya tahan ginjal baru.