Penyakit Mata
Penyakit mata sangat beragam dan tidak semuanya dapat menular. Jika penyakit mata disebabkan virus atau bakteri maka bisa menular, sedangkan jika penyebabnya alergi tidak akan menular. Cara penanganan dan pencegahan macam-macam penyakit mata ini pun berbeda tergantung penyebabnya.
PENYAKIT MATA
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_mata
4/19/20188 min read


Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Mata adalah organ penglihatan manusia, menjalankan fungsinya dengan menangkap cahaya dan meneruskannya kepada ‘Layar’ retina di ujung belakang kelopak mata, dimana terkumpul juluran saraf penglihatan yang disebut saraf optik. Bagian terluar bola mata adalah lapisan selaput bernama kornea. Cahaya akan masuk ke dalam mata melewati lubang kecil yang bernama pupil. Kecil dan besarnya ukuran pupil ini diatur oleh otot – otot halus yang dapat berkontraksi dan berelaksasi yang disebut manusia seperti hitam, coklat hingga biru dan hijau.
Setelah masuk ke dalam lubang, cahaya akan dibiaskan oleh lensa mata yang berbentuk cembung. Tujuannya adalah agar cahaya yang masuk dari luar dapat berpotongan secara tepat pada retina mata, untuk menghasilkan visualisasi penglihatan yang jelas dan tajam. Stelah dibiaskan oleh lensa, cahaya akan melewati badan bola mata yang bernama vitreous humor, memiliki konsistensi hampir seperti jeli.
Setelah itu, baru cahaya akan sampai pada retina, dan juluran – juluran saraf pada lapisan ini akan meneruskan informasi visual ke otak. Otak kita akan memproses informasi yang datang dan menciptakan persepsi tentang benda apa yang kita lihat, bagaiman warnanya dan sebagainya. Sehingga, agar memiliki visualisasi yang baik, maka cahaya harus mampu melewati seluruh bagian ini dengan baik, tidak boleh ada kelainan atau kerusakan di salah satu bagiannya.
Secara umum, jenis – jenis penyakit mata dibagi ke dalam lima golongan, untuk memudahkan dokter melakukan diagnosis kerja. Empat golongan tersebut adalah :
Penyakit Kelopak mata :
Mata merah dengan penglihatan normal
Mata merah dengan penglihatan turun mendadak
Mata tenang dengan penglihatan turun mendadak
Mata tenang dengan penglihatan turun perlahan
Penyakit Kelopak Mata
Blefaritis adalah istilah medis untuk radang pada kelopak mata. gejala yang akan muncul adalah kelopak mata yang merah, bengkak, terasa sakit, serta keluar cairan lengket dari mata. Penderita akan merasa sulit membuka matanya. Blefaritis disebabkan oleh infeksi atau alergi yang terjadi secara kronis ( dalam jangka waktu yang sangat lama, mencapai bulan atau bahkan tahunan). Infeksi yang menimbulkan Blefaritis paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus, Pnemococcus. serta Pseudomonas. Blefaritis yang diakibatkan oleh alergi dapat dipicu oleh kontak kronis dengan asap, debu, bahan kimia yang bersifat iritatif, serta bahan kosmetik. Oleh karena oti, kita perlu hati – hati apabila akan mengaplikasikan bahan kimia pada kulit. Pilih produk yang aman dan segera hentikan apabila terdapat gejala iritasi seperti gatal, rasa panas dan kemerahan. Selain bakteri dan alergi, Blefaritis juga dapat diakibatkan oleh infeksi parasit kutu, yang bernama Demodex, Folliculorum. kutu ini tinggal didalam folikel – folikel rambut (bulu mata), sehingga menimbulkan gejala yang khas pada bulu mata. Bulu Mata akan mengalami Hiperkeratinisasi (mengeras dan terlihat sangat kotor), terlihat tidak teratur seperti bulu mata pada umumnya, hingga menyebabkan kebotakan bulu mata. Blefaritis akibat infeksi bakteri, diobati dengan antibiotik topikal (berupa salep). Sebelumnya, kelopak mata akan di cuci terlebih dahulu dengan cairan fisiologis. Blefaritis alergi ditangani dengan menghentikan kontak dengan bahan iritan, serta akan diberikan obat anti alergi. Khusus untuk Blefaritis akibat D.folliculorum , bulu mata harus dicabut semua terlebih dahulu. Kelopak dibersihkan dengan cairan fisiologis dan diberikan pbat antibiotik oral seperti tetrasiklin.
Hordeolum adalah istilah klinis yang lebih sering dikenal sebagai “Bintitan”. Hordeolum sejatinya adalah kondisi peradangan kelenjar yang bernama Zeiss, Moll atau Meiborn, yang terletak di dalam kelopak mata. ketiga kelenjar ini berfungsi untuk memproduksi cairan “minyak” atau lipid dan keringat yang berfungsi sebagai pelumas kulit kelopak mata. Peradangan pada salah satu kelenjar kelopak mata tersebut menimbulkan gejala bengkak pada kelopak mata, kemerahan, rasa sakit, rasa kelilipan, dan terkadang disertai rasa panas dan gatal. Agen infeksi yang biasanya menyebabkan penyakit ini adalah bakteri dari kelompok Staphylococcus sp. infeksi Hordeolum ini bersifat supuratif yang artinya mengeluarkan nanah, berada dibalik benjolan bintitan ini. Pada sebagian kakus, Hordeolum bersifat sangat ringan dan dapat disembuhkan sendiri, dengan hifienitas yang sangat baik. untuk mempercepat meredanya peradangan, dapat dibantu dengan mengompres kelopak mata dengan air hangat, 3 kali sehari. namun pada beberapa Hordeolum yang terlanjur memberat, benjolan dapat bersifat sangat besar hingga penderita sangat sulit membuka matanya. Nanah juga dapat keluar dari pangkal bulu mata. Pada kasus berat ini, terkadang diperlukan pengangkatan bulu mata untuk drainase nanah, dibantu juga dengan melakukan kompres hangat selama 10 hari.
Mata Merah dengan Penglihatan Normal
Konjungtivitis Bakteri berdasarkan namanya, penyakit ini berarti peradangan pada Konjungtivitiva, lapisan selaput lendir yang menutupi bagian depan bola mata dan bagian belakang kelopak mata. Konjungtivitiva inilah yang orang akan lihat sebagai warna putih pada bola mata. Dibagian agak tengah, Konjungtivitis akan berbatasan dengan kornea, sebagai selaput lendir pelindung pupil dan iris. Gejala klinis yang muncul pada Konjungtivitis adalah mata merah akibat pelebaran pembuluh – pembuluh darah mata, rasa seperti adanya benda asing pada mata, serta keluar cairan (sekret) dari mata. Yang memberdakan Konjungtivitis bakteri daengan agen penyebab lainnya adalah sekret yang keluar ini bersifat purulen, dimana cairan bersifat kental, berwarna putih kekuningan, serta lengket. Hal ini lah yang sering dikatakan awam sebagai “Belekan”. Konjungtivitis bakteri dapat disebabkan golongan Streptococcus, Corynebacterium diphterica, Pseudomonas, Neisseria dan Haemolhilus sp. Oleh karena itu, obat yang diberikan adalah golongan antibiotik, diantaranta yaitu kloramfenikol, eritromisin, basitrasin dan sulfa. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk tetes mata setiap jam atau salep mata dioleskan ke permukaan bola mata dengan frekuensi 4 hingga 5 kali sehari. Intruksi dokter dalam penggunaan obat ini sangat penting untuk diperhatikan dan diikuti sebagaiman mestinya.
Konjungtivitis Virus peradangan Konjungtivitis Virus ini disebabkan oleh infeksi virus. Bedanya dengan infeksi bakteri, gejala Konjungtivitis Virus ini mengeluarkan air mata yang banyak (mata berair), tidak seperti infeksi bakteri yang banyak mengeluarkan sekret lengket. Pada pemeriksaan lab usapan mata, ditemukan banyak sel – sel limfosit. Jenis dan penangan Konjungtivitis Virus ini sangat tergantung dari agen penyebabnya. Diantara jenis Konjungtivitis Virus adalah :
Demam Farinfokonjungtivitis ditemukan kedua mata merah berair di sertai demam dan radang tenggorokan. Penyakit ini disebabkan oleh adenovirus tipe 3,4 dan 7 dapat menular cepat terutama pada anak – anak di sekolah yang disebarkan melalui droplet dan lewar kolam renang. Obat yang diberikan diantaranya obat penurunan demam dan steroid topikal untuk meredakan peradangan.
Konjungtivitis herpetik Umumnya dimulai dengan munculnya benjolan berupa bintik – bintik kecil, dan infeksinya biasanya hanya mengenai salah satu mata saja. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi virus Hepes simplex atau herpes zoster, sehingga harus diobati dengan obat antivirus, seperti asiklovir. Perlu pemeriksaan mikrobiologi untuk menegakkan diagnosis penyakit ini.
Konjungtivitis Alergi berbeda dengan konjungtivitis diatas, radang konjuntiva tipe ini diakibatkan oleh non infeksius. Rekasi alergi dapat terjadi secara cepat, atau timbul beberapa lama setelah paparan alergen, seperti reaksi alergi terhadapat obat dan zat toksik. Karena namanya alergi, maka tiap orang memiliki kerentana yang berbeda – beda akan penyakiti ini. Ini terjadi karena reaksi antibodi tubuh penderita berlebihan terhadapa zat Asing. Gejala yang dialami diantaranya adalah mata merah, terasa panas dan bengkak, gatal dan terkadang silau. Karena respon masing – masing individu berbeda – beda, maka gejala yang dialami penderita pung dapat berbeda – beda dari ringan hingga berat. pada beberapa kasus seperti pada konjungtivitis vernal, pada bagian dalam kelopak mata dapat muncul pertumbuhan seperti daging kecil yang di sebut papil. ini akan menimbulakan rasa berat dan mengganggu penglihatan. Konjungtivitis vernal terjadi secara berulang kali dan terjadi pada kedua mata.
Perdarahan Sub Kongjungtiva Penyakit mata ini diakibatkan oleh ruptur atau rusaknya pembuluh darah yang terdapat di bagian bawah lapisan konjungtiva. Hal ini di akibatkan pembuluh darah yang rapuh, yang terjadi pada penderita hipertensi, dan arteriosklerosis (dimana dinding pembuluh menjadi kaku akibat kadar kolesterol tubuh yang tinggi). Trauma kecil seperti menggosol mata akan memicu rusaknya pembuluh darah ini. Biasanya, kelompok yang rentan akan penyakit ini adalah orang lanjut usia. Tanda yang timbul adalah bagian putih mata yang tiba 0- tiba seperti terwarnai oleh merahnya darah, ukurannya bisa kecil maupun besar. Penderita juga akan merasakan ada sesuaru mengganjal, namun tidak nyeri. Karena warna merah ini, orang biasanya takut dan langsung ke dokter. Namun, tidak ada penangan khusus yang diperlukan. Cara meredakannya adalah dengan mengkompres hangat sehingga perdarahan dapat diserap masuk kembali ke pembuluh darah. gejala akan hilang dalam waktu 1 – 2 minggu, sebelumnya warna merah akan berubah kehitaman terlebih dahulu seperti pada luka biasa.
Ptergium jaringan degeneratif fibrovaskular yang biasanya tumbuh dari ujung sebelah dalam dari mata (bagian yang dekat dengan hidung), dan mengarah ke bagian iris mata. fibrovaskular artinya jaringan pembuluh darah yang mengalami pengerasan karena menjadi ” jaringan parut”, diakibatkan oleh proses radang kronik. Ptergium disebut juga “winglike”, karena bentuknya yang mirip sayap tipis berwarna putih halus. Penyebab pasti dari kelainan ini belum diketahui secara pasti, namun diduga dipicu oleh iritasi kronis (dalam jangka waktu yang lama) akibat debu, cahaya matahari, maupun udara yang panas. Penderita biasanya tidak merasakan gejala sakit berarti, mungkin hanya berupa mata yang agak kemarahan. Penglihatan secara umum tidak terganggu. Pengobatan Ptergium tergantung dengan gejala yang dialami pasien untuk mencegah makin parahnya Ptergium, lindungi mata dari debu, sinar matahari dan udara kering dengan kacamata. Apabila radang kemerahan sudah cukup mengganggu, dokter dapat memberikan obat steroid atau dekongestan. Untuk menghilangkan Ptergium secara total harus dilakukan tindakan bedah, biasanya ketika Ptergium sudah mengganggu penglihatan dan untuk mengurangi risiko kekambuhan.
Mata Merah Penglihatan Menurun
Keratitis Bakteri memiliki arti peradangan lapisan kornea. Gejala Keratitis bakteri yang tumbul adalah mata merah yang terasa sakit, berat dan mengeluarkan cairan lengket (belekan) sehingga terkesan kotor. Setiap bangun tidur pagi penderita akan mengeluhkan kelopak mata yang sulit terbuka. karena korena berfungsi untuk melindungi pupil tempat lewatnya cahaya masuk, maka radang pada lapisan ini akan menyebabkan mata silau, disertai penglihatan berkurang. Keratitis umumnya disertai dengan Konjungtivitis.Bakteri penyebabnya bermacam – macam, dari Staphylococcus, Pseudomonas, Haemophilus, Streptococcus, dan golongan Enterobacteriacea. Pemicu infeksi ini adalah higienitas yang kurang terjaga, trauma seperti masuknya benda asing, dan pemakaian kontak lens berkepanjangan dan kurang dijaganya kebersihan dari kontak lens tersebut. Pengobatan keratitis bakteri tentunya dengan antibiotik yang tergantung dengan jenis bakteri penyebabnya.
Keratitis Jamur dan Parasit Acanthamoeba
Gejala kedua jenis infeksi ini biasanya terasa lebih nyeri dan berair dibandingkan infeksi bakteri, namun lebih jarang terjadi. Dokter akan curiga dengan infeksi jenis ini apabila terdapat faktor pemicu yang spesifik. Untuk infeksi jamur, faktor risiko yang paling sering menjadi pemicu adalah kelilipan mata oleh bagian tumbuh – tumbuhan, misalnya saat berladang. Jenis jamur yang menjadi penyebab diantaranya adalah Fusarium, Candida dan Aspergillus.Keratitis Dendritik
keratitis ini dinamakan “dendritik” karena tanda yang di timbulkannya pada bagian tengah mata, berupa juluran – jluran garis berwarna kehijauan hingga ungu dan membentuk cabang. Penyakit ini diakibatkan oleh virus, yaitu Herpes simplex. Gejala yang timbul hampir sama dengan keratitis lain, dimana mata tersa silau, rasa kelilipan, tajam penghliahatan menurun dan fotofobia ( tidak nyaman melihat sinar). Pada awalanya gejalanya cukup ringan, sehingga penderita banyak yang terlambat untuk berkonsultasi. Namun apabila dibiarkan infeksi akan merambah ke bagian mata yang lebih dalam, sehingga menimbulkan komplikasi serius. Pengobatan keratitis herpetik ini adalah dengan antivirus asiklovir dan agen sikloplegik (Obat untuk melebarkan pupil).Tukak atau Ulkus merupakan luka pada jaringan permukaan, dimana sebagian jaringan mengalami kematian (Nekrosis) dan hilang, membentuk cekungan, dalam hal ini terjadi pada kornea. Akibat luka ini, terjadi peradangan yang cukup hebat, sehingga mata sangat merah dan pada bagian tengah mata (kornea) terbentuk jaringan ikat berwarna putih. Ulkus ini berwarna putih keabu – abuan hingga kekuningan, tergantung penyebabnya. Akibatnya, penglihatan penderita sangat terganggu, merasa silau dan fotofobia, serta nyeri dan terdapat sensasi adanya benda asing pada mata. Ulkus ini terletak dibagian tenga kornea, hampir selalu diakibatkan oleh infeksi, baik bakteri, jamur, virus seperti herpes ataupun ACANTHAMOEBA. Oleh karenanya, sebenarnya ulkus kornea ini merupakan komplikasi (penyakit lanjutan) darii keratitis apabila tidak di tangani secara tuntas. Pengobatan Ulkus sangat tergantung oleh agen penyebabnya, sehingga sangat penting dilakukan pemeriksaan mikrobologi labotarium. Sebelum hasil lab keluar, dapat diberikan antibiotik spektrum luas seperti florokuinolon.
Uveitis adalah penyakit peradangan pada bagian dalam bola mata, tepatnya pada uvea. Sedangkan Akut Berarti terjadi dalam onset waktu yang cepat. Uvea sendri merupakan gabungan dari beberapa struktur mata yaitu iris, badan silier (bagian yang menggantung lensa mata), koroid (salah satu lapisan pelindung mata, strukturnya berada dibagian luar dari retina). Uveitis paling sering terjadi pada bagian depan (sehingga disebut uveitis anterior) biasanya terjadi hanya pada salah satu mata. Gejala yang timbul berupa mata merah berair dengan pengliahatn menurun, serta forofobia dan sakit ringan. Ketika dilakukan pemeriksaan didapatkan tekanan bola mata meningkat. Penyebab uveitis dapat diberikan steroid salep atau tetes mata, namun demikian penggunaannta harus hati – hati dan sesuai dengan indikasi.
Endoftalmitis juga merupakan peradangan yang terjadi di dalam bola mata, namun lebih luas dan lebih berat dibandingkan dengan uveitis, Selain itu endoftalmitis juga merupakan peradangan yang supuratif (menghasilkan nanah) terjadi baik di segmen depan ataupun belakang bola mata. Sedangkan pada endoftalmitia endogen, bakteri atau jamur berasal dari dalamdarah, yang bersirkulasi hingga sampai ke pembuluh darah dalam mata dan menyebabklan infeksi berat. Hal ini dapat terjadi apabila penderita sudah mengalami sepsis.